Unikama – Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) melakukan pengembangan media pembelajaran interaktif yaitu E-Modul berbasis HGI (Hybrid Guided Inquiry). Modul ini khusus untuk mata pelajaran (mapel) Fisika tingkat SMA kelas X.
Tim PKM- PSH bidang Sosial Humaniora ini terdiri dari 4 mahasiswa Unikama Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika yakni Nur Rohmah Utami dan Wina angkatan 2016 serta Maria Regelinda Tahan dan Benyamin Jemat angkatan 2017. Pembuatan E-Modul ini juga dibimbing oleh Dosen Unikama yaitu Akhmad Jufriadi, S.Si., M.Si.
Salah satu mahasiswa yang menjadi tim penyusun E-Modul Benyamin Jemat menerangkan bahwa latar belakang pembuatan E-Modul ini karena melihat ketersediaan bahan ajar mata pelajaran yang relevan untuk memenuhi kebutuhan kurikulum masih jauh dari cukup, terbatas dan kurang menarik.
“Bahan ajar yang kurang menarik dan tidak memenuhi standart kurikulum membuat siswa kurang terstimulasi untuk berfikir kritis, logis sistematis dan kreatif. Media pembelajaran yang kurang menarik bahkan tidak menyenangkan juga menjadi salah satu point permasalahan dalam proses pembelajaran. Ini akan berdampak pada capaian pembelajaran siswa,” terangnya.
Dengan adanya E-modul Interaktif berbasis pembelajaran Hybrid Guided Inquiry yang bertujuan untuk meningkatkan ICT Skills dan prestasi peserta didik serta meningkatkan produk menjadi sebuah media pembelajaran alternatif yang bisa digunakan oleh guru maupun pegangan murid.
“Media pembelajaran E-Modul ini sudah siap diuji coba ke sekolah-sekolah dan rencanya akan di Hak patenkan. Kami selaku tim penyusun berharap E-Modul ini bisa menjadi bahan alternatif sumber belajar para guru dan juga siswa agar proses pembelajaran semakin baik kedepannya,” tuturnya,
Ia juga menambahkan, dengan adanya inovasi ini bisa memotivasi mahasiswa Unikama untuk terus berkarya dan berani bersaing dengan perguruan tinggi lain.
“Mahasiswa Unikama juga bisa memberikan pengaruh kepada orang lain untuk menciptakan media pembelajaran baru, tidak berhenti pada kartu UPIN (Uno Pintar) yang digunakan untuk mata Pelajaran Sains (Bidang Fisika) saja tetapi juga mapel lainnya. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti sebagai pemberi dana untuk penelitian pengembangan E-modul interaktif ini,” tutupnya.
Sementara itu, Akhmad Jufriadi, S.Si., M.Si, selaku Dosen Pembimbing juga mengatakan bahwa di era industri 4.0 terutama saat pandemi Covid-19 seperti ini, penggunaan E-Modul sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Ia berharap E-Modul ini benar-benar bisa membantu guru dan juga siswa dalam proses pembelajaran mapel Fisika di tingkat SMA kelas X.